Senin, 10 Oktober 2016

HAKIKAT MORFOLOGI



v  Hakikat Morfologi
Morfologi merupakan salah satu cabang dari linguistik umum, morfologi  dan semantik merupakan tingakatan paling tinggi dalam linguistik. Secara etimologi morfologi berasal dari kata “morf” yang berarti bentuk dan “logi” yang berarti ilmu.
Dalam kajian linguistic morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata.( Chaer, 2008 )
Morfologi ialah ilmu bahasa tentang seluk-beluk bentuk kata (Arifin dan Junaiyah, 2009)
Morfologi adalah bidang linguistic yang mempunyai susunan bagian-bagian kata secara gramatikal ,maksudnya setiap kata juga dapat dibagi atas segmen yang terkecil yang disebut fonem, namun fonemfonem tidak harus berupa morf (Verharr, 1977).
Dari beberapa pengertian mengenai morfologi seperti yang telah dipaparkan yang diambil dari beberapa sumber, dapat disimpulkan bahwa haikiat morfologi ialah ilmu dalam bidang linguistik yang mempelajarai proses pembentukan kata .
Berbicara mengenai pembentukan kata tidak lepas dari unsur-unsur atau komponen pembentuk kata, sebelum menjadi sebuah kata terdapat sebuah proses pembentukan kata. Ada beberapa proses dalam pembentukan kata, yakni proses afiksasi, proses reduplikasi atau pengulangan, proses komposisi, proses akronimisasi, dan proses konversi.
Pembentukan kata terjadi dalam proses berkomunikasi sehari- hari dalam kata “bersatu” terdapat dua morfem pembentuk yakni morfember-dengan morfem dasar satu, kata bersatu merupakan proses afiksasi. Proses reduplikasi atau pengulangan tedapat pada kata “rumah-rumah” merupakan suatu pengulangan yang menyatakan jamak. “saputangan” merupakan hasil dari proses reduplikasi berawal dari leksem sapu dan tangan yang dapat dimajemukkan menjadi saputangan. Dan ada beberapa proses morfologi yang lainnya.
kata (Arifin dan Junaiyah,2009)
v  Identifikasi Morfem
Satuan bahasa terdiri dari gabungan antara bentuk dan makna.Oleh sebab itu untuk menentapkan sebuah morfem atau bukan ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan.Berikut merupakan pedoman-pedoman untuk menentukan morfem atau bukan morfem :
1.      Dua bentuk yang sama atau lebih yang memiliki makna yang sama, layak disebut sebagai morfem.
Contoh :          
-          Sejak dua hari yang lalu dia pergi tanpa member pesan
-          Hari senin merupakan jadwal rutin upacara bendera
-          Dalam satu minggu terdiri dari tujuh hari
Bentuk“ hari” pada ketiga kalimat diatas merupakan suatu morefem yang tidak mempengaruhi pemaknaan, makna hari pada ketiga kalimat tersebut sama.
2.      Dua bentuk yang sama atau lebih memiliki makna yang berbeda merupakan morfem yang berbeda.
Contoh :
-          Kita akan mendapatkan bunga sebesar 5 persenj ika menabung di bank
-          Kemariniadatang dengan membawa seikat bunga
-          Zafran adalah abangku yang akan pulang pagi ini
-          Abang adalah deskripsi warna merah dalam bahasa jawa
Bentuk “bunga” dan “abang” pada dua kalimat diatas merupakan morfem yang sama namun memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks kalimat yang digunakan.
3.      Dua buah bentuk yang berbeda memiliki makna yang sama, namun merupakan dua morfem yang berbeda.
Contoh :
-          Mama berjanji pada kuakan pulang pagi ini
-          Ibu akan memasak sayur bayam lengkap dengan sambal favoritku
Bentuk “ibu” dan “mama” merupakan dua morfem yang berbeda namun memiliki makna yang sama, keduanya memiliki makna orang tua perempuan.
4.      Bentuk-bentuk yang mirip (berbedasedikit) tetapi memiliki makna yang sama adalah sebuah morfem yang sama, asalkan perbedaan tersebut dapat dijelaskan secara fonologis.
Contoh :
-          Menari
-          Membeli
-          Menduga
-          Menyelam
-          Mengecek
Kelima bentuk tersebut merupakan bentuk-bentuk yang telah melalui proses afiksasi atau proses morfologis.
5.      Bentuk bentuk yang mucul dengan pasangan satu-satunya disebut juga morfem.
Contoh :
-          Lauk pauk (lauk mendeskripsikan pauk)
-          Jeruji besi (jeruji mendeskripsikan besi )
6.      Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besarapa bila memiliki makna yang sama. Juga merupakan fonem yang sama
-          Membela
-          Pembela
-          Pembelaan
-          Berlaan
-          Terbela
-          Keterbelaan
Bentuk-bentuk diatas mempunyai makna yang sama yaitu “bela” sehingga dapat diulang ulang dalams atuan yang lebih luas.
7.      Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan bahasa yang lebih besar atau dalams ebuah kalimat dan klausaapa bila maknanya berbeda secara polisemi merupakan morfem yang sama.
Contoh :
-          Dian jatuh dari pohon minggu lalu
-          Harga tembakau jatuh pada tahun ini
-          Raisa jatuh sakit sejak empat hari yang lalu
-          Nilai Riyan jatuh pada semester ini.
Bentuk “jatuh” berulang ulang muncul pada kalimat namun secara pemakna`an bentuk “jatuh” pada empat kalimat diatas mengangdunng banyak makna atau polisemi.
v  AlomorfdanMorf
Morfem merupakan barang abstrak karena ada dalam konsep, sedangkan wujud yang nyata atau konkret dari morfem yang ada dalam penuturan disebut alomorf.Sebagai contoh morfem {kuda} merupakan perwujudan nyata yang tedapat dalam kamus.Morfem {kan-} yang di realisasikan menjadi sufiks dan sering kita gunakan dalam berkomunikasi setiap hari seperti terdapat pada merelakan dan memberikan, sufiks {kan-} menerangkan kata kerjapasif.
Secara umum satu morfem hanya memiliki sebuah alomorf.Namun ada juga morfem yang direalisasikan dalam beberapa bentuk alomorf yakni morfem {me-} dan {ber-}
Morfem
Alomorf
contoh (pada kata)
ber-
ber-
be-
bel-
bertamu, berdarah
beeternak, bekerja
belajar

Morfem
Alomorf
contoh (pada kata)
me-
me-
mem-
men-
meny-
meng-
menge-
meratap, melilit
membasuh, memberi
mencari, menduga
menyapu, menyelam
menggadu, menggali
mengecek, mengepel

Selain mengenal istilah morfem dan alomorf ada pun istilah morf,  secara etimologi morf berarti bentuk, namun morf belum diketahui bentuknya apakah menduduki  sebagai morfem atau alomorf. Sebenarnya secara fisik morf dan  alomorf memiliki wujud fisik yang sama, sedangkan morfem merupakan konsep atau abstraksi dari alomorf atau alomorf-alomorf yang lainnya.