v Hakikat Morfologi
Morfologi
merupakan salah satu cabang dari linguistik umum, morfologi dan semantik merupakan tingakatan paling
tinggi dalam linguistik. Secara etimologi morfologi berasal dari kata “morf” yang berarti bentuk dan “logi” yang
berarti ilmu.
Dalam kajian
linguistic morfologi berarti ilmu mengenai
bentuk-bentuk dan pembentukan kata.( Chaer, 2008 )
Morfologi ialah ilmu bahasa tentang seluk-beluk bentuk kata (Arifin dan Junaiyah, 2009)
Morfologi adalah bidang linguistic yang mempunyai susunan bagian-bagian
kata secara gramatikal ,maksudnya setiap kata juga dapat dibagi atas segmen
yang terkecil yang disebut fonem, namun fonemfonem tidak harus berupa morf
(Verharr, 1977).
Dari beberapa pengertian mengenai morfologi seperti
yang telah dipaparkan yang diambil dari beberapa sumber, dapat disimpulkan bahwa haikiat morfologi ialah ilmu dalam bidang linguistik yang
mempelajarai proses pembentukan kata .
Berbicara mengenai pembentukan kata tidak lepas dari unsur-unsur
atau komponen pembentuk kata, sebelum menjadi sebuah kata terdapat sebuah
proses pembentukan kata. Ada beberapa proses dalam pembentukan kata, yakni
proses afiksasi, proses reduplikasi atau pengulangan, proses komposisi, proses
akronimisasi, dan proses konversi.
Pembentukan kata terjadi dalam proses berkomunikasi sehari-
hari dalam kata “bersatu” terdapat dua morfem pembentuk yakni morfember-dengan morfem dasar satu, kata bersatu merupakan proses
afiksasi. Proses reduplikasi atau pengulangan tedapat pada kata “rumah-rumah”
merupakan suatu pengulangan yang menyatakan jamak. “saputangan” merupakan hasil
dari proses reduplikasi berawal dari leksem sapu
dan tangan yang dapat dimajemukkan
menjadi saputangan. Dan ada beberapa proses morfologi yang lainnya.
kata (Arifin dan Junaiyah,2009)
v Identifikasi Morfem
Satuan bahasa terdiri dari gabungan antara bentuk dan makna.Oleh
sebab itu untuk menentapkan sebuah morfem atau bukan ada beberapa pedoman yang
perlu diperhatikan.Berikut merupakan pedoman-pedoman untuk menentukan morfem atau
bukan morfem :
1.
Dua bentuk yang
sama atau lebih yang memiliki makna yang sama,
layak disebut sebagai morfem.
Contoh :
-
Sejak dua hari
yang lalu dia pergi tanpa member pesan
-
Hari senin merupakan
jadwal rutin upacara bendera
-
Dalam satu minggu
terdiri dari tujuh hari
Bentuk“ hari” pada ketiga kalimat diatas merupakan suatu
morefem yang tidak mempengaruhi pemaknaan, makna hari pada ketiga kalimat tersebut
sama.
2.
Dua bentuk yang
sama atau lebih memiliki makna yang berbeda merupakan morfem yang berbeda.
Contoh :
-
Kita akan mendapatkan
bunga sebesar 5 persenj ika menabung di bank
-
Kemariniadatang dengan
membawa seikat bunga
-
Zafran adalah abangku
yang akan pulang pagi ini
-
Abang adalah deskripsi
warna merah dalam bahasa jawa
Bentuk “bunga” dan “abang” pada dua kalimat diatas merupakan
morfem yang sama namun memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks kalimat
yang digunakan.
3.
Dua buah bentuk
yang berbeda memiliki makna yang sama, namun merupakan dua morfem yang berbeda.
Contoh :
-
Mama berjanji pada
kuakan pulang pagi ini
-
Ibu akan memasak
sayur bayam lengkap dengan sambal favoritku
Bentuk “ibu” dan “mama” merupakan dua morfem yang
berbeda namun memiliki makna yang sama, keduanya memiliki makna orang tua perempuan.
4.
Bentuk-bentuk
yang mirip (berbedasedikit) tetapi memiliki makna yang sama adalah sebuah morfem
yang sama, asalkan perbedaan tersebut dapat dijelaskan secara fonologis.
Contoh :
-
Menari
-
Membeli
-
Menduga
-
Menyelam
-
Mengecek
Kelima bentuk tersebut merupakan bentuk-bentuk yang
telah melalui proses afiksasi atau proses morfologis.
5.
Bentuk bentuk
yang mucul dengan pasangan satu-satunya disebut juga morfem.
Contoh :
-
Lauk pauk (lauk mendeskripsikan
pauk)
-
Jeruji besi
(jeruji mendeskripsikan besi )
6.
Bentuk yang
muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besarapa bila memiliki makna yang
sama. Juga merupakan fonem yang sama
-
Membela
-
Pembela
-
Pembelaan
-
Berlaan
-
Terbela
-
Keterbelaan
Bentuk-bentuk diatas
mempunyai makna yang sama yaitu “bela” sehingga dapat diulang ulang dalams atuan
yang lebih luas.
7.
Bentuk yang
muncul berulang-ulang pada satuan bahasa yang lebih besar atau dalams ebuah kalimat
dan klausaapa bila maknanya berbeda secara polisemi merupakan morfem yang sama.
Contoh :
-
Dian jatuh dari pohon
minggu lalu
-
Harga tembakau jatuh
pada tahun ini
-
Raisa jatuh sakit
sejak empat hari yang lalu
-
Nilai Riyan jatuh
pada semester ini.
Bentuk “jatuh” berulang ulang muncul pada kalimat namun
secara pemakna`an bentuk “jatuh” pada empat kalimat diatas mengangdunng
banyak makna atau polisemi.
v AlomorfdanMorf
Morfem merupakan barang abstrak karena ada dalam konsep,
sedangkan wujud yang nyata atau konkret dari morfem yang ada dalam penuturan disebut
alomorf.Sebagai contoh morfem {kuda} merupakan perwujudan nyata yang tedapat dalam kamus.Morfem {kan-} yang di realisasikan menjadi sufiks dan sering
kita gunakan dalam berkomunikasi setiap hari seperti terdapat pada merelakan dan memberikan, sufiks {kan-} menerangkan kata kerjapasif.
Secara umum satu morfem hanya memiliki sebuah alomorf.Namun
ada juga morfem yang direalisasikan dalam beberapa bentuk alomorf yakni morfem
{me-} dan {ber-}
Morfem
|
Alomorf
|
contoh (pada kata)
|
ber-
|
ber-
be-
bel-
|
bertamu, berdarah
beeternak, bekerja
belajar
|
Morfem
|
Alomorf
|
contoh (pada kata)
|
me-
|
me-
mem-
men-
meny-
meng-
menge-
|
meratap, melilit
membasuh, memberi
mencari, menduga
menyapu, menyelam
menggadu, menggali
mengecek, mengepel
|
Selain mengenal istilah
morfem dan alomorf ada pun istilah morf,
secara etimologi morf berarti bentuk,
namun morf belum diketahui bentuknya apakah menduduki sebagai morfem atau alomorf. Sebenarnya secara
fisik morf dan alomorf memiliki wujud fisik
yang sama, sedangkan morfem merupakan konsep atau abstraksi dari alomorf atau alomorf-alomorf
yang lainnya.